Penggunaan Blok Peritonsil untuk Mengurangi Nyeri Pasca Operasi Tonsilektomi
Abstract
Tonsilektomi merupakan jenis operasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT) yang paling sering dilakukan, terutama pada usia anak-anak. Tonsilektomi dapat menyebabkan daerah orofaring terpapar yang bisa mengakibatkan nyeri karena spasme otot orofaring dan iritasi serabut saraf aferen. Selain nyeri pasca operasi tonsilektomi, pada sebagian kasus juga bisa terjadi perdarahan sekunder sebagai akibat pelepasan mediator selama operasi dan nyeri berlangsung. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan beragam teknik blok peritonsil yang biasa digunakan. Blok peritonsil diketahui mampu memblok rangsang nyeri ini hingga 24 jam pasca operasi. Hal ini tergantung dari teknik, jenis obat dan dosis yang diberikan. Hasil penelitian sebelumnya didapatkan kombinasi dari ketamin dengan anestesi lokal untuk blok peritonsil sebagai pilihan terbaik untuk mengurangi nyeri pasca operasi, mencegah terjadinya perdarahan sekunder, mengurangi waktu perawatan pasca operasi dan mempercepat kondisi tubuh kembali normal.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7i2.815
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Dedy Kurnia