Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Nitrit Oksid pada Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang

Nidia Purwadianti, Fadil Oenzil, Delmi Sulastri

Abstract


Abstrak
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang kompleks dengan penyebab multifaktorial. Obesitas berkaitan erat dengan peningkatan risiko sejumlah komplikasi seperti hipertensi. Salah satu mekanisme yang menghubungkan obesitas dengan hipertensi adalah disfungsi endotel sebagai akibat penurunan kadar nitrit oksid (NO). Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator untuk menentukan obesitas. .Tujuan penelitian ini ialah menentukan hubungan IMT dengan kadar nitrit oksid pada masyarakat etnik Minangkabau. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan populasi masyarakat etnik Minangkabau usia 30 – 65 tahun di 4 kecamatan terpilih di Kota Padang. Jumlah subjek sebanyak 130 orang. Data responden merupakan data sekunder yang dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan uji beda rerata dengan metode independent sample t-test. Hasil penelitian pada kelompok obesitas diperoleh p-value = 0,982 dengan r = -0,003. Pada kelompok tidak obesitas didapatkan p-value = 0,924 dan r = -0,013. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kadar NO. Kadar nitrit oksid rerata pada responden obesitas adalah 28,37±17,45 μmol/L dan tidak obesitas adalah 23,91±11,55 μmol/L dengan p-value=0,084. Terdapat perbedaan rerata kadar NO kelompok obesitas dan tidak obesitas pada masyarakat etnik Minangkabau di Kota Padang namun tidak bermakna secara statistik. Diharapkan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor lain yang mempengaruhi kadar NO selain IMT.
Kata kunci: indeks massa tubuh, kadar nitrit oksid, obesitas

 

Abstract
Obesity is a complex health problem with multifactorial causes. Obesity is strongly related to risk increase of many complications such as hypertension. One of the mechanisms that links obesity and hypertension is endhotelial disfunction due to nitric oxide (NO) level decrease. Body Mass Index (BMI) measurement is one of the indicators to determine obesity. The objective of this study was to determine correlation between BMI and NO level in Minangkabau ethnic group. The research design was cross sectional study, the population was Minangkabau ethnic group in the age group of 30-65 years old from 4 selected districts in Padang. The total subjects were 130. The secondary data were analyzed by using Pearson correlation and mean difference test by using independent sample test method. The results obtained in obese groupare p-value=0.982 and r= -0.003. In non-obese group p-value = 0.924 and r = -0.013.Those findings suggest that there is no significant correlation between BMI and NO level. Mean NO level of obese group was 28.37±17.45 μmol/L and 23.91±11.55 μmol/L for non-obese group, p-value=0.084. It indicates that there is no significant correlation between obesity and NO level on Minangkabau ethnic group in Padang. It is suggested that other researchers conduct further research by considering other factors influencing NO level besides BMI.
Keywords: body mass index, nitric oxide, obesity


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v4i2.255

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Nidia Purwadianti, Fadil Oenzil, Delmi Sulastri

slot gacor