Pengaruh Hiperglikemia terhadap Gambaran Histopatologis Pulau Langerhans Mencit
Abstract
Abstrak
Diabetes mellitus menjadi ancaman global yang bersifat serius dengan prevalensi yang terus meningkat. Banyaknya teori patogenesis dan perjalanan penyakit yang melibatkan interaksi kompleks banyak faktor menyebabkan pendekatan terapi diabetes masih berpusat pada tindakan preventif dan diagnosis diabetes ditegakkan sepenuhnya dari ada atau tidaknya hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hiperglikemia terhadap gambaran histopatologis pulau Langerhans mencit. Dua puluh empat (24) mencit Swiss Albino jantan dibagi dalam empat kelompok: satu kelompok kontrol (K) dan tiga kelompok perlakuan (G1, G2, G3). Kelompok perlakuan diinduksi untuk mengalami hiperglikemia melalui pemberian glukosa intraperitoneal dengan dosis berbeda (G1=2g/kgBB, G2=4g/kgBB, G3=6g/kgBB) selama 14 hari. Hasil analisis morfometrik menunjukan bahwa luas dan diameter pulau Langerhans meningkat pada kelompok G1 (p<0.01) namun menurun pada kelompok G2 (p<0.01) dan G3 (p<0.05). Jumlah sel endokrin pulau Langerhans meningkat pada kelompok G2 (p<0.05) dan G3 (p<0.01). Akan tetapi, tidak ada perbedaan yang bermakna pada jumlah sel endokrin pulau Langerhans pada kelompok K dan G1 (p>0.05). Densitas pulau Langerhans meningkat pada seluruh kelompok perlakuan (p<0.05) melalui mekanisme neogenesis. Kesimpulan penelitian ini adalah hiperglikemia yang diinduksi lewat pemberian glukosa secara intraperitoneal menyebabkan perubahan yang signifikan pada gambaran histopatologis pulau Langerhans mencit.
Kata kunci: hiperglikemia, pulau Langerhans, gambaran histopatologis
Abstract
Diabetes mellitus become a serious health threat which prevalence have been increasing steadily all over the world. With complex interactions of risk factors on the disease, therapeutic approach of diabetes still centered on preventive measures and diagnosis was made entirely from the presence of hyperglycemia. The objective of this study was to determine the effect of hyperglycemia on histopathological features of islet of Langerhans, we examined pancreatic tissues from 24 male Swiss Albino mice: 6 control (K) and 18 glucose-treated mice with 3 different doses (G1=2g/kg, G2=4g/kg, G3=6g/kg) for 14 days to induce hyperglycemia. Morphometric analysis of islet of Langerhans on H&E-stained pancreatic sections showed that the islet area and diameter were increased in group G1 (48607.13 μm2 and 240713.25 nm, respectively; p<0.01) but decreased in group G2 (5471.42 μm2 and 81170.83 nm, p<0.01) and G3 (4628.07 μm2 and 74730.86 nm, p<0.05). The islet cells count was increased in group G2 (210.33 ± 18.66 cells/islet, p<0.05) and G3 (264.17 ± 75.52 cells/islet, p<0.01). However, there was no significant difference on islet cells count between group K and group G1 (p>0.05). Islet density was slightly increased in all treated group (p<0.05) through mechanism of neogenesis. The result suggest that hyperglycemia induced by administration of different doses of glucose intraperitoneally for 14 days caused significant changes in histopathological features of mice pancreatic islet.
Keywords: hyperglycemia, islet of Langerhans,histopathologic features
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v3i3.162
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Muhammad Farid, Eryati Darwin, Delmi Sulastri