Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Depresi pada Penderita Dispepsia Fungsional

Yuriko Andre, Rizanda Machmud, Arina Widya Murni

Abstract


Abstrak
Ketidakteraturan makan seperti kebiasaan makan yang buruk, tergesa-gesa, dan jadwal yang tidak teratur dapat menyebabkan dispepsia. Penderita depresi harus ditangani dengan sungguh-sungguh karena dikhawatirkan penderita depresi sangat tidak memperhatikan kesehatan dirinya seperti tidak mematuhi pola makan atau pola makannya menjadi tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian depresi pada penderita dispepsia fungsional. Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah 40 orang penderita dispepsia fungsional. Penelitian dilakukan di kota Padang dengan menggunakan data pasien dispepsia fungsional bulan Januari-Desember 2011. Pengumpulan data dilakukan pada periode Juni-November 2012 dan pengolahan data dilakukan dengan uji korelasi menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan nilai peluang Odd Ratio (OR) dengan Confidence Interval (CI) 95% pada penderita depresi berpeluang sebesar 4.500 kali lebih besar memiliki pola makan tidak teratur dibandingkan dengan tidak depresi serta menunjukkan derajat hubungan yang cukup kuat dengan tarif signifikansi (p) 0.025 (p < 0.05). Terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian depresi pada penderita dispepsia fungsional.
Kata kunci: pola makan, depresi, dispepsia fungsional
Abstract
Irregularity of meals as poor eating habits, unhurried, and irregular schedules may cause dyspepsia. Patients with depression should be treated seriously because it was feared people with depression do not pay attention to their own health so as not to comply with the diet or eating patterns become irregular. The aim of this study is to determine the relationship of diet to the incidence of depression in patients with functional dyspepsia. The research is analytic cross sectional design. The subjects were 40 people of functional dyspepsia patients. The study was conducted in the Padang City with functional dyspepsia patients using data from January to December 2011. Data collection was conducted during the period of June to November 2012 and the data processing used correlation test by computerized system. The result was the probability odds ratios (OR) with 95% Confidence Interval (CI) in patients with depression were 4,500 times more likely to have irregular diet compared with non-depressed ones and showed a strong degree of correlation with the significance of correlation (p) 0.025 (p <0.05). There is a significant relationship between the diet and the incidence of depression in patients with functional dyspepsia.
Keywords:diet, depression, functional dyspepsia


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v2i2.123

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 Yuriko Andre, Rizanda Machmud, Arina Widya Murni

slot gacor