Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kota Padang
Abstract
Status gizi anak balita dapat digunakan sebagai indikator keadaan gizi masyarakat. Status gizi dapat diketahui melalui prevalensi gizi anak umur 1-5 tahun karena golongan umur tersebut paling rentan terhadap gangguan gizi. Pada tahun 2013 Kecamatan Pauh menempati urutan ke-2 dari 20 Puskesmas dengan angka kejadian gizi buruk dan gizi kurang tertinggi di Kota Padang. Tujuan: Menganalisis faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pauh. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method, pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan sampel 95 balita di wilayah kerja Puskesmas Pauh, analisis data menggunakan univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Pendekatan kualitatif dengan indepth interview kepada enam informan yang terdiri dari Lurah, Pimpinan Puskesmas, Petugas KIA, Petugas Gizi, Bidan Desa dan Kader di wilayah kerja Puskesmas Pauh. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 23,2% balita mengalami kurang gizi. Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan status gizi balita adalah pola asuh (p=0,021), asupan makanan (p=0,014) dan tingkat pendapatan (p=0,043). Simpulan: Informasi kepada ibu terkait pola asuh yang efektif dan asupan makanan bergizi dan berimbang untuk balita guna meningkatkan status gizi balita yang baik melalui kegitan rutin Posyandu.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v8i4.1126
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Gusrianti Gusrianti, Nizwardi Azkha, Hafni Bachtiar