Analisis Implementasi Penemuan Pasien TB Paru dalam Program Penanggulangan TB Paru di Puskesmas Balai Selasa
Abstract
Keberhasilan penanggulangan TB Paru di Indonesia ditentukan melalui 3 indikator yaitu Case Notification Rate (CNR), Case Detection Rate (CDR) dan Succes Rate. Capaian pada tahun 2015 dan tahun 2016 di Propinsi Sumatera Barat masih jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tahun 2017 Puskesmas Balai Selasa penemuan kasus terendah sebanyak 18 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penemuan pasien TB Paru dalam penanggulangan TB di Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018 sampai April 2019 dengan metode kualitatif. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang dan peserta FGD sebanyak 20 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa kebijakan yang dipakai dalam penemuan penderita TB paru adalah kebijakan pusat dengan stretegi DOTS, namun belum disosialisasikan kepada semua tenaga kesehatan. Untuk tenaga pelaksana di puskesmas mencukupi secara kuantitas dan kualitas, hanya koordinator TB masih diberikan tugas rangkap, dana penemuan penderita TB masih kurang untuk kegiatan sweeping, sarana untuk pemeriksaan dahak belum ada di Puskesmas Balai Selasa. Pada proses perencanaan, penemuan penderita TB belum direncanakan secara terinci di dalam Plan Of Acion (POA), pelaksanaan penemuan penderita TB masih bersifat pasif, monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara maksimal di puskesmas. Pelaksanaan penemuan pasien TB di Puskesmas Balai Selasa masih belum optimal dan cakupan penemuan penderita juga masih rendah.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v8i3.1058
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Deri Zarwita, Rosfita Rasyid, Abdiana Abdiana