Defisiensi Protein S pada Trombosis Vena Dalam

Rinni Andriani, Irza Wahid

Abstract


Trombosis vena dalam (TVD) merupakan penyebab kematian yang utama di Amerika Serikat dan negara barat. Sekitar 2 juta orang meninggal akibat trombosis vena maupun komplikasinya. Trombosis vena dalam sendiri adalah terbentuknya bekuan darah didalam lumen vena dalam, terutama pada vena di tungkai seperti vena femoralis dan vena poplitea. Stasis dan hiperkoagulabilitas merupakan patogenesis trombosis yang paling penting. Kelainan koagulasi dan trombosit baik bersifat herediter maupun yang didapat bisa menimbulkan hiperkoagulabilitas dan menyebabkan trombosis vena dalam. Pada pasien dengan dugaan TVD clinical probability ditentukan berdasarkan skoring oleh Wells. Telah dilaporkan kasus seorang wanita 39 tahun dengan keluhan utama bengkak pada paha kanan. Trombosis Vena Dalam ditegakkan berdasarkan keluhan dan data klinis yaitu Wells score lebih dari 3 (risiko tinggi), PT 14 detik, APTT 41,7 detik, nilai D Dimer 3152,5 ng/mL dan hasil echovasculer dengan ditemukannya tanda-tanda TVD pada vena poplitea dekstra. Faktor risiko dan underlying disease untuk terjadinya TVD pada pasien ini tidak ditemukan. Pemeriksaan penunjang protein C 77,80% dan protein S 35,50 %. Faktor risiko dan underlying disease untuk terjadinya TVD pada pasien ini tidak ditemukan. Pemeriksaan penunjang protein C 77,80% dan protein S 35,50 %.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7i0.937

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Rinni Andriani, Irza Wahid

slot gacor