Hubungan Diabetes Melitus dengan Gangguan Fungsi Kognitif Post Stroke Iskemik di Rumah Sakit Bethesda
Abstract
Ada setengah pasien post stroke mengalami gangguan fungsi kognitif. Diabetes mellitus merupakan salah satu factor risiko stroke sekaligus factor risiko terjadinya gangguan fungsi kognitif. Tujuan penelitian adalah mengukur pengaruh diabetes mellitus terhadap gangguan fungsi kognitif post stroke iskemik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Data diambil dengan melakukan pengukuran fungsi kognitif pasien post stroke iskemik menggunakan instrument MoCA-INA dan CDT, data sekunder diambil dari Stroke Registry di RumahSakit Bethesda Yogyakarta pada tahun 2010-2017. Data dianalisis dengan chi-square test untuk analisis bivariat, serta regresi logistic untuk analisis multivariat. Dari 110 subjek penelitian terdapat pasien dengan gangguan fungsi kognitif (MoCA-INA < 26 dan CDT > 1) sebanyak 75 (68.2%) pasien, dan fungsi kognitif baik (MoCA-INA >= 26 dan CDT = 1) sebanyak 35 (31.8%) pasien. Analisis bivariat menunjukkan bahwa diabetes mellitus tidak berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif post stroke iskemik (OR: 1.506, 95% CI: 0.654-3.466, p: 0.334). Analisis multivariate dengan regresi logistik didapatkan usia, onset, serangan stroke berulang, lesi temporal dan parietal sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya gangguan fungsi kognitif post stroke iskemik. Simpulan penelitian ini adalah diabetes mellitus tidak mempengaruhi terjadinya gangguan fungsi kognitif post stroke iskemik.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v6i3.752
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Satrianti Totting, Rizaldy Taslim Pinzon, Bowo Widiasmoko