Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap Suhu dan Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir
Abstract
Abstrak
Hipotermia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir di negara berkembang. Salah satu asuhan untuk mencegah hipotermi adalah dengan melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap suhu aksila dan kehilangan panas kering pada bayi baru lahir. Ini merupakan studi cross-sectional comparative yang melakukan observasi bayi yang lahir dengan persalinan normal yang dilaksanakan IMD atau tidak, kemudian dilakukan pengukuran suhu aksila dan kehilangan panas kering pada kedua kelompok. Data dianalisa menggunakan uji t-test, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata suhu aksila kelompok IMD sebesar 37,1 ± 0,20C dan rerata suhu aksila pada kelompok non IMD sebesar 36,8 ± 0,40C. Rerata total kehilangan panas kering pada kelompok IMD sebesar 30,1 ± 3,4 J dan pada kelompok non IMD sebesar 31,2 ± 3,9 J. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa IMD berpengaruh terhadap peningkatan suhu aksila. Kehilangan panas kering lebih rendah pada kelompok IMD walau tidak bermakna secara statistik
Kata kunci: IMD, suhu aksila, kehilangan panas kering
Abstract
Hypothermia is a major cause of morbidity and mortality in neonatal period. One of essential care for newborn to prevent hypothermia is early initiation of breastfeeding. The objective of this study was to see the effects of early initiation of breastfeeding to increase axillary temperature and decrease dry heat loss in newborn. The design of this study is observational study with cross-sectional comparative design. The subjects were normal newborn with early initiation of breastfeeding and without early initiation of breastfeeding. Axillary mean temperature after early initiation of breastfeeding is 37,1 ± 0,20C and axillary mean temperature on non early initiation of breastfeeding group is 36,8 ± 0,40C. Total dry heat loss mean on early initiation of breastfeeding group is 30,1 ± 3,4 J and on non early initiation of breastfeeding group is 31,2 ± 3,9 J. This study concluded that there is the effect of early initiation of breastfeeding to axillary temperature. Total dry heat loss is lower on early initiation of breastfeeding group but not significant statistically.
Keywords: early initiation of breastfeeding, axillary temperature, dry heat loss
Hipotermia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir di negara berkembang. Salah satu asuhan untuk mencegah hipotermi adalah dengan melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap suhu aksila dan kehilangan panas kering pada bayi baru lahir. Ini merupakan studi cross-sectional comparative yang melakukan observasi bayi yang lahir dengan persalinan normal yang dilaksanakan IMD atau tidak, kemudian dilakukan pengukuran suhu aksila dan kehilangan panas kering pada kedua kelompok. Data dianalisa menggunakan uji t-test, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata suhu aksila kelompok IMD sebesar 37,1 ± 0,20C dan rerata suhu aksila pada kelompok non IMD sebesar 36,8 ± 0,40C. Rerata total kehilangan panas kering pada kelompok IMD sebesar 30,1 ± 3,4 J dan pada kelompok non IMD sebesar 31,2 ± 3,9 J. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa IMD berpengaruh terhadap peningkatan suhu aksila. Kehilangan panas kering lebih rendah pada kelompok IMD walau tidak bermakna secara statistik
Kata kunci: IMD, suhu aksila, kehilangan panas kering
Abstract
Hypothermia is a major cause of morbidity and mortality in neonatal period. One of essential care for newborn to prevent hypothermia is early initiation of breastfeeding. The objective of this study was to see the effects of early initiation of breastfeeding to increase axillary temperature and decrease dry heat loss in newborn. The design of this study is observational study with cross-sectional comparative design. The subjects were normal newborn with early initiation of breastfeeding and without early initiation of breastfeeding. Axillary mean temperature after early initiation of breastfeeding is 37,1 ± 0,20C and axillary mean temperature on non early initiation of breastfeeding group is 36,8 ± 0,40C. Total dry heat loss mean on early initiation of breastfeeding group is 30,1 ± 3,4 J and on non early initiation of breastfeeding group is 31,2 ± 3,9 J. This study concluded that there is the effect of early initiation of breastfeeding to axillary temperature. Total dry heat loss is lower on early initiation of breastfeeding group but not significant statistically.
Keywords: early initiation of breastfeeding, axillary temperature, dry heat loss
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v3i3.113
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Hotma Sauhur Hutagaol, Eryati Darwin, Eny Yantri