Pemeriksaan Laboratorium Cystatin C Untuk Uji Fungsi Ginjal

Rismawati Yaswir, Afrida Maiyesi

Abstract


Abstrak
Cystatin C merupakan protein berat molekul rendah (13kD) yang disintesis oleh semua sel berinti dan
ditemukan diberbagai cairan tubuh manusia. Cystatin C difiltrasi bebas oleh glomerulus dan tidak disekresi,
kemudian direabsorpsi tetapi mengalami katabolisme hampir lengkap oleh sel epitel tubulus proksimal ginjal,
sehingga tidak ada yang kembali kedarah, dengan demikian kadarnya dalam darah menggambarkan LFG,
sehingga dapat dikatakan CysC merupakan penanda endogen yang mendekati ideal.
Pemeriksaan CysC dapat dilakukan untuk menentukan kadar LFG pada neonatus, anak dan dewasa, karena
Kadar CysC tidak dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, inflamasi, massa otot, hormonal,
dan ras. Pemeriksaan LFG dengan CysC tidak ada variasi diurnal seperti kreatinin, sedangkan variasi biologik
lebih baik daripada kreatinin.
Penurunan ringan fungsi ginjal lebih cepat terdeteksi oleh CysC daripada kreatinin. Untuk menilai penurunan
LFG, nilai sensitivitas, spesifisitas, dan efisiensi diagnostik CysC yang paling baik (98%) didapatkan jika digunakan
titik potong batas atas kadar CysC 1,31 mg/l. Pemeriksaaan kadar CysC urine dapat dilakukan untuk mengetahui
adanya disfungsi tubulus proksimal.
Pemeriksaan CysC dapat dilakukan dengan metode ELISA, PETIA dan PENIA, metode PENIA presisinya
lebih baik dan rentang nilai normalnya lebih stabil. Sampel untuk pemeriksaan CysC dapat dipergunakan serum,
plasma EDTA dan heparin, urine, serta mulai diteliti penggunaan sampel darah kapiler sehingga dapat digunakan
pada pasien yang pengambilan darah vena sulit dilakukan seperti pada bayi dan anak.
Kata kunci: Laju filtrasi glomerulus/LFG, Cystatin C/CysC
Abstract
Cystatin C is a low molecular weight (13kD) protein is synthesized by all nucleated cells and are found in
various human body fluid. Cystatin C is freely filtered by the renal glomerulus and not secreted, reabsorbed, but
then suffered a nearly complete catabolized by proximal tubular epithelial cells, so that no one returned into the
blood, thus describing GFR level in the blood, so it can be said endogenous CysC is marker close to ideal.
Serum CysC assay has been introduced as a marker of GFR in children as well as adults. Cys-C levels are
independent of age, gender, height and weight, muscle mass, inflamatory condition, hormone and ras. Serum
CysC also is a good marker of GFR in neonates. Measurement of GFR with CysC no diurnal variation such as
creatinine, whereas the biological variation is better than creatinine..
Mild decrease in renal function detected by CysC faster than creatinine. To assess the reduction in LFG, the
sensitivity, specificity, and diagnostic efficiency of the most well CysC (98%) obtained when used above the cut off
limit CysC levels of 1.31 mg/l. Urine levels of CysC can be done to determine the presence of proximal tubular
dysfunction.
Cystatin C examination can be done by ELISA, PETIA and PENIA methods. PENIA method precision is better
and more stable range of normal value. Samples for the measurement of CysC can be used by serum, EDTA and
heparin plasma, urine, and began to study the use of capillary blood samples that can be used in patient with
difficult venous sampling as in infants and children.
Keywords: Glomerular filtation rate/GFR, Cystatin C/CysC

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v1i1.11

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2012 Rismawati Yaswir, Afrida Maiyesi

slot gacor