Pengaruh Bevacizumab Intravitreal terhadap Best Corrected Visual Acuity dan Central Macular Thickness pada Diabetic Macular Edema

Arini Ghaisa Atsari, Weni Helvinda

Abstract


Diabetic Macular Edema (DME) adalah penyebab utama kebutaan pada populasi diabetes. Salah satu patogenesis pada DME adalah karena peningkatan ekspresi VEGF. Bevacizumab adalah anti-VEGF yang dapat meningkatkan Best Corrected Visual Acuity (BCVA) dan mengurangi Central Macular Thickness (CMT) pada pasien DME. Tujuan: Mengetahui persentase jenis kelamin, usia, durasi DM tipe II, BCVA dan CMT sebelum dan setelah injeksi pada bulan pertama dan bulan ketiga pada pasien DME serta menganalisis pengaruh intravitreal bevacizumab anti-VEGF terhadap BCVA dan CMT pada DME di Rumah Sakit M Djamil Padang. Metode: Penelitian ini adalah studi retrospektif analitik berdasarkan rekam medis dari 16 pasien DME yang telah injeksi bevacizumab intravitreal pada tahun 2017. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji one way Anova dengan p < 0,05 dianggap signifikan. Hasil: Pasien terdiri dari 11 wanita (68,8%) dan 5 pria (31,2%). Jumlah usia pasien terbanyak antara 51-55 tahun (43,8%) dan durasi terlama yang diketahui DM tipe II adalah 5-10 tahun (50,0%). Rata-rata BCVA (logMAR) sebelum injeksi intravitreal bevacizumab adalah 0,95, bulan pertama setelah injeksi adalah 0,68, dan bulan ketiga setelah injeksi adalah 0,55. CMT rata-rata sebelum injeksi bevacizumab intravitreal adalah 427,62, bulan pertama setelah injeksi 359,59, dan bulan ketiga setelah injeksi 318,12. Simpulan: Terdapat pengaruh bevacizumab anti-VEGF intravitreal terhadap BCVA dan CMT di DME di Rumah Sakit M Djamil Padang.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v8i4.1094

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Arini Ghaisa Atsari, Weni Helvinda

slot gacor