Description of Sanitation Clinic Implementation in Primary Health Care Services in Bukittinggi

Vini Jamarin, Rosfita Rasyid, Selfi Renita Rusjdi

Abstract


Abstrak

Sanitasi yang buruk dapat menjadi media transmisi agen penyakit berbasis lingkungan. Salah satu program puskesmas yang menelaah penyakit berbasis lingkungan adalah klinik sanitasi. Bukittinggi sudah menjalankan klinik sanitasi sejak tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program klinik sanitasi puskesmas di Kota Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel diambil seluruhnya (total sampling), yaitu tujuh puskesmas di Bukittinggi dari September sampai Oktober 2013. Berdasarkan hasil kuesioner, dari tujuh puskesmas, seluruh petugas telah memiliki pendidikan yang baik, dua petugas telah mendapatkan pelatihan klinik sanitasi, satu puskesmas memiliki ruangan khusus klinik sanitasi, enam puskesmas memiliki poster dan leaflet, tiga puskesmas memiliki dana khusus, dan enam puskesmas memiliki seluruh buku pedoman. Berdasarkan data sekunder, jumlah penyakit berbasis lingkungan bervariasi dan fluktuatif dan jumlah klien yang datang masih sedikit dan jauh dari harapan. Penelitian ini menilai empat kegiatan klinik sanitasi, yaitu kunjungan ke rumah warga, kerjasama lintas program, kerjasama lintas sektor, dan evaluasi. Jumlah kunjungan ke rumah warga masih kurang dari harapan, kerjasama lintas program klinik sanitasi sudah berjalan di seluruh puskesmas, kerjasama lintas sektor sudah berjalan hampir di seluruh puskesmas, dan evaluasi sudah berjalan dengan jangka waktu yang bervariasi. Seluruh klinik sanitasi puskesmas kota Bukittinggi dinilai baik dengan nilai bervariasi antara 50-100%.

Kata kunci: klinik sanitasi, puskesmas

 

Abstract

Poor sanitation could be the transmission media for environment-based diseases’ agents. The program of Primary Health Care Service (PHCS) which deals with environment-based disease is sanitation clinic. This program has been running in Bukittinggi since 2009. The objective of this study was to see how this program has been going on in PHCS in Bukittinggi. This descriptive study used total sampling, in which all seven PHCS in Bukittinggi are included. This research was done from September to October 2013. Based on quedionaire result, all sanitarians are well-educated, but only two of them had sanitation clinic training. Only one PHCS has a special room, six has posters and leaflets, two allocates special budget for sanitation clinic, and six has all kind of manual books. Based on secondary data, the accumulation of environment-based disease’s cases in all PHCS is variative and fluctuative and the accumulation of clients come to sanitation clinic is still below the expectation. House-visitting activity has not met the expectation yet, while trans-program activity has been running well, trans-sector activity has been running well in almost all PHCS, and evaluation has been running in a variative frequency. All sanitation clinic graded good in implementing sanitation clinic, within the range of 50-100%.

Keywords: sanitation clinic, primary health care service

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v5i1.461

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Vini Jamarin, Rosfita Rasyid, Selfi Renita Rusjdi

slot gacor