Krim Ekstrak Etanol Bawang Putih Tunggal (Allium sativum) Menghambat Penebalan Epidermis Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) yang Dipapar Sinar Ultraviolet-B

Evaldo Wiyoko Wibisono

Abstract


Paparan sinar ultra violet (UV) yang membentuk suatu radikal bebas pada kulit merupakan salah satu faktor terjadinya photoaging. Bawang putih tunggal (Allium sativum) mengandung senyawa antioksidan yang mampu menetralisir radikal bebas. Tujuan:  Menentukan pengaruh krim ekstrak bawang putih tunggal terhadap ketebalan epidermis tikus wistar yang dipapar sinar UV-B. Metode: Penelitian ini menggunakan sampel 30 ekor tikus wistar jantan, 150-200 gram, usia 3-4 bulan. Pengelompokkan sampel dilakukan secara acak menjadi 6 kelompok, yaitu K1 sebagai kontrol (hanya dipapar sinar UV-B), K2 (parasol), K3 (plasebo), K4 (krim ekstrak 5%), K5 (krim ekstrak 10%), K6 (krim ekstrak 20%). Seluruh kelompok diberikan paparan sinar UV-B mulai dari dosis 50 mJ/cm2 pada minggu I dengan durasi paparan 50 detik, 70 mJ/cm2 pada minggu II dengan durasi paparan 70 detik, 80 mJ/cm2 pada minggu III dan IV dengan durasi paparan 80 detik. Ketebalan epidermis diukur menggunakan software image raster. Hasil: Penelitian ini menunjukkan signifikansi perbedaan ketebalan epidermis yang berbeda-beda antara masing-masing kelompok (P < 0.05). Rerata ketebalan epidermis K1 sebesar 32,59 ± 4,21 µm, K2 sebesar 26,87 ± 6,38 µm, K3 sebesar 30,34 ± 4,30 µm, K4 sebesar 25,08 ± 5,77 µm, K5 sebesar 21,25 ± 4,00 µm, dan K6 sebesar 19,90 ± 4,19 µm. Simpulan: Pemberian krim ekstrak bawang putih tunggal (Allium sativum) pada dosis tertentu mampu menghambat  penebalan epidermis tikus wistar jantan yang dipapar sinar UV-B.             

Kata kunci: Bawang Putih Tunggal, Ketebalan Epidermis, Sinar Ultraviolet-B


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v9i1.1275

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Evaldo Wiyoko Wibisono

slot gacor