Perbedaan Perlukaan Genitalia Perempuan Berdasarkan Posisi Persetubuhan Diluar Perkawinan di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2010-2012

Ami Tri Nursasmi, Rika Susanti, Hafni Bachtiar

Abstract


Abstrak
Persetubuhan diluar perkawinan menjadi suatu masalah di pengadilan karena banyaknya perbedaan pendapat mengenai perlukaan selaput dara. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan perbedaan perlukaan selaput dara tersebut yang dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang, mencakup karakteristik korban, perlukaan selaput dara, perlukaan dibagian tubuh lain, dan hubungan perlukaan berdasarkan posisi persetubuhan. Penelitian ini bersifat analitik. Sampel sebanyak 81 responden yang telah mengalami persetubuhan diluar perkawinan. Data diambil dari Bagian Forensik RSUP Dr. M. Djamil Padang periode bulan Juli 2010 sampai dengan Juli 2012. Data diolah dengan menggunakan program komputer dan dianalisis melalui uji chi square. Dari 81 subjek penelitian ditemukan hasil tertinggi berupa usia korban adalah 12-18 tahun (62%), pekerjaan sebagai pelajar (56%), alamat berada di Kecamatan Koto Tangah (20%), hubungan korban dengan pelaku sebagai pacar (48%), perlukaan selaput dara pada arah jarum jam selain 5 dan 7 (47%), tidak tampaknya tanda-tanda kekerasan dibagian tubuh lain (81%). Dari uji chi square didapatkan nilai p = 0,585 dengan demikian Ha penelitian ditolak (p>0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara perlukaan selaput dara dengan posisi persetubuhan diluar perkawinan.
Kata kunci: Persetubuhan, selaput dara, perlukaan

Abstract
Non marital sexual activity has been being a big issues on the court because there are contradictions argument about wounded hymen. This research is conducted to prove the difference of that wound occurs in public hospital of dr.M.Djamil Padang, including the victim’s character, hymen’s injury, another injury in other parts body, and the connection of each injuries based on intercourse position. This research having an analitical nature. 81 respondents of sample who done non marital sexual activity. The data taken from Forensics division of RSUP dr.M.Djamil Padang for period of July 2010 to July 2012. The data be treated with computer program and analyzed by chi square test. From 81 subjects of research found the highest result are the age of victim in range 12-18 years old (62%), the occupation as a student (56%), the address in Koto Tangah sub district (20%), the relation of victim and executants as a boyfriend (48%), wounded hymen injured in except area 5 and 7 (47%), no other visible injuries due to violation in other parts of the victim’s bodies (81%). From chi square test, the vale of p=0,585 as the result and the conclusion this research of Ha rejected (p>0,05)]. The conclusion of this research, there is no significant relationship between wounded hymen injured with non marital sexual activity.
Keywords:sexual intercourse, hymen, injury


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jka.v3i2.37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Ami Tri Nursasmi, Rika Susanti, Hafni Bachtiar

slot gacor